New Page 1

SELAMAT DATANG DI PLANET HIJAU BAURENO, MARI KITA SUKSESKAN KONFERANCAB IPNU XVI - IPPNU XIV BAURENO

Sabtu, 23 Februari 2013

Jangan Biarkan Masjid Nahdliyin Dicuri!


planethijaubaureno/NU Online Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Masudi mengatakan mencuri  masjid adalah jahat, membiarkan masjid dicuri adalah bodoh.Dalam kaidah ushul  fiqh ada La dlarar wa la dlirar. Jangan berbuat jahat kepada orang, dan membiarkan orang lain berbuat jahat kepada kita.  “Nahdliyin silakan pilih, menjadi  penjahat atau bodoh?” tanyanya kepada 200 peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Pengurus Cabang Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Situbondo, bertempat di aula PCNU, Sabtu, (23/2).
Menurut kiai kelahiran Purwokerto 1953 tersebut, dua-duanya bukan pilihan. Nahdliyin harus mempertahankan masjid. Karena di masjidlah umat berada, dan di masjidlah yang NU dan bukan NU itu kelihatan.

“Kalau subuh pakai qunut. Habis shalat wiridan, malam jumat ada tahlilan, tambah-tambah NU-nya. Pembukti masyarakat NU itu di masjid-masjid,” tambahnya.

Ia juga mengatakan hubungan masjid dan pesantren. Pesantren adalah mata air, sedangkan masjid adalah petak-petak sawah yang akan diairi dari mata air itu.

Jumat, 15 Februari 2013

Susunan Panitia Konferensi IPNU XVI -I PPNU XIV


Pelindung                   :           Yajma'uddin           Ketua PAC IPNU Baureno
                                    :           Siti Khomariyah     Ketua PAC IPPNU Baureno

STERRING COMITTE (SC)
Ketua                          :           Maskun
Sekretaris                    :           Rahmat Mu’alim
Anggota                      :           Faizin Eban
                                                Abdurrohman Al-Gufron
                                                Salamun Alqosam
                                                Sochib Murtadho
                                                Rofi’ah

ORGANIZING COMITTE (OC)
Ketua                          :           Mudhofar Ahmad
Sekretaris                    :           Ahmad Zaenudin Zuhri
Wakil Sekertaris          :           Imam Romadhon
Bendahara                   :           Siti Nur Hayati
Wakil Bendahara        :           Rofika Hevi Family

Seksi Upacara
  1. Moch. Teguh C. P (Kordinator)
  2. Abdul Kholik
  3. M. Rizal Adinata
  4. Bahrudin
  5. Zahrotus Sa’adah
  6. Umi Ma’rifah
  7. Mar’atus Sholihah
Seksi Kesekretariatan
  1. M. Chusnul Fuad
  2. Ugik S
  3. Arofatu Devita (kordinator)
  4. Faidhotur Rohmah
  5. Khoiris Sa’adah
Seksi Perlengkapan
  1. Asyimuni (Kordinator)
  2. Misbah
  3. Agung Badrus Shofa
  4. Mursyid
  5. Dana
  6. Novi
  7. Khoiris Hidayah
Seksi Konsumsi
  1. Karjono
  2. Diana (Kordinator)
  3. Hilda Fatimah Fakhria
  4. Nurul Aini
  5. Farida N. Habibah
  6. Nindy


Pub. Dek. Dok
a.                       Nasieh
  1. Affan As’ari
c.                       Hida
d.                      Elsa Ainun Amalia
e.                      Siti Mahmudah
f.                        Dwi Putri Febriani
Pra Acara
  1. Sobirin Abbas (Kordinator Ziarah)
  2. A. Rokim
  3. Ani Muyasaroh
  4. Heni
  5. Fahmil
  6. Ifadatul Niawati
  7. Istiyadatur Riza
  8. Arinal Mafaya
  9. Mrifatul Ulla
  10. Waras Sulaiman
  11. Irwanto
  12. Lailatul Izzati
  13. Diah Ayu Fatmala
  14. Fadhila Rahmawati
  15. Lutfi
  16. Sikha
  17. Arif Rohman
  18. Adbul Muhsinin
  19. Saiful Dian Ismail
  20. Hayatul Umami
  21. Eva Lusiana

Masyarakat Maroko Tertarik Maulid Diba'i ala Indonesia



planethijaubaureno, NU Online
Mahasiswa STAINU angkatan kedua program kelas internasional satu tahun di Universitas Ibnu Tufail Kenitra Maroko, Kamis malam (14/2), mengadakan kegiatan rutin malam Jum’at, pembacaan maulid diba’i di kediaman salah satu penduduk setempat.

Pembacaan maulid dibai’ yang berkolaborasi dengan mahasiswa Indonesia reguler universitas Ibn Tofail tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar di rumah penduduk Maroko. Sebelumnya kegiatan tersebut rutin diadakan di rumah tempat mereka tinggal. Kegiatan yang diiringi musik khas Indonesia, rebana,  ini ternyata  mendapat apresiasi yang sangat baik di mata penduduk sekitar. Bahkan mereka berharap kegiatan seperti itu bisa diadakan setiap bulan. 

“Kami sangat berterima kasih dan gembira sekali dengan kegiatan shalawatan seperti ini. Kami sering mendengar kalian melantunkan “amdah nabawiyah” (shalawat puji-pujian) di suatu malam. Dari itu kami tertarik menggelar hal semacam itu disini, kediaman kami,” papar salah satu tuan rumah dengan lahjah (dialek) setempat yang diterjemahkan Ali Syahbana, selaku mahasiswa tetap Ibnu Tufail yang juga penghubung dalam terlaksananya kegiatan tersebut.

Selain membacakan maulid  diba’i, dilantunkan juga beberapa shalawat khas Indonesia sebagai ajang untuk memperkenalkan tradisi dan budaya negeri tercinta. Setelah itu ditutup dengan pembacaan surat Al-Mulk secara bersama-sama yang merupakan ciri khas penduduk maroko saat mengadakan sebuah perkumpulan.

Setalah kegiatan selesai mahasiswa Indonesia di hidangkan berbagai makanan  khas Maroko mulai dari teh manis khas Maroko, kue-kue halawiyyat, hidangan pembuka sya’riyah wa suffah (makanan khas Maroko yang berbahan dasar bihun dengan rasa sedikit manis), buah zaitun, dajaj muhammar atau ayam panggang yang diberi bumbu khas Maroko serta hidangan penutup buah-buahan.

Senin, 11 Februari 2013

Waspadai Gaya Wahabi

Waspadai Gaya Dakwah Wahabi
 

Banyak cara dilakukan aliran Wahabi saat memperkenalkan diri. Agar ajakannya bisa mengena kepada warga, tidak jarang mereka mengubah format dan nama agar tidak mudah dikenali.

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Idrus Romli ketika menjadi pembicara pada acara Daurah Kader Aswaja di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto, Jawa Timur Ahad (10/2). Kegiatan ini atas prakarsa Aswaja Center PCNU Kabupaten Mojokerto dan berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad (9-10/2).

Idrus menandaskan bahwa untuk efektifitas dakwah yang dilakukan Wahabi yakni dengan mengubah format bahkan namanya sendiri. Dengan perubahan ini diharapkan akan banyak pihak yang akhirnya tertarik dan melupakan sama sekali kata “wahabi” yang di tanah air terlanjur dimusuhi.

“Yang mudah dideteksi adalah mereka gemar melakukan dikotomi terhadap kalangan yang tidak sepaham,” katanya. Di antaranya mengatakan diri mereka sebagai al-muslimun, sedangkan kalangan yang tidak setuju dengan pendapat dan gerakan mereka disebut al-kafirun. “Demikian juga menyebut orang lain dengan al-musyrikun, sedangkan mereka mengklaim dirinya sebagai al-muwahhidun,” lanjutnya.

Aktifis PW Aswaja Center NU Jawa Timur ini juga mengingatkan bahwa sekarang kelompok Wahabi menamakan dirinya dengan Salafi untuk melawan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. “Mereka hanya mengubah nama, sedangkan isi, gerakan yang dibawa dan diajarkan sama saja dengan Wahabi jaman dulu,” sergahnya.

“Metamorfosis ini hendaknya dipahami secara baik oleh seluruh warga NU, khususnya mereka yang terlibat aktif di kepengurusan di berbagai tingkatan,” katanya mengingatkan.

Jumat, 01 Februari 2013

Bukti Kecintaan Terhadap NU,Abiskan Kocek Milyaran



planethijaubaureno@
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bogor menggelar acara peringatan hari lagir (Harlah) ke-87 NU yang dirangkai dengan peringatan Maulid serta at-Tijani ke-220. Rangkaian acara dimulai sejak Jum’at (1/2) dan puncaknya akan diselenggarakan Ahad (3/1) yang dihadiri sekitar 20 ribu jamaah.

"Acara telah dimulai Jum'at , 1 Pebruari 2013 diwali dengan pembacaan dzikir ‘la  ila ha illallah’ sebanyak 10.000 kali dan jumlah jamaah yang baru hadir hari ini menurut registrasi yang telah diterima panitia sebanyak 20 ribu orang," jelas ketua panitia, KH Romdon yang juga sebagai ketua PCNU Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh para ulama dari lima negara yaitu Maroko, Al-Jazair, Mesir, Amerika dan Arab Saudi.

“Tempat mereka menginap kami rahasiakan, sedangkan para Muqoddam yang sudah hadir sebanyak 96 orang, mereka menginap di hotel Orri Citeureup, sedangkan para Ikhwan dan jama'ah kami menyiapkan Masjid, pesantren dan majelis Taklim sekitar lokasi yang berjumlah 241 tempat kami siapkan," imbuh Romdon.

Sementara itu sekretaris PCNU kabupaten bogor, Akhsan ustadhi mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan besar ini, tenaga medis PCNU kabupaten Bogor telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Bogor, Badan Sosial Lintas Agama, dan Ikatan Dokter Indonesia.

"Kami telah menyediakan 6 Dokter ,15 Tenaga Medis dan 3 ambulan, sedangkan menyoal keamanan kami telah berkoordinasi dengan kepolisian, polisi Pamong Praja, Garda Ulama dan Banser, total 1000 personil telah dikerahkan. Sedangkan untuk Konsumsi panitia kerjasama dengan batalyon perbekalan TNI di cibinong, mereka yang akan menyediakan dan memasak untuk 30.000 jamaah selama 3 hari," jelas akhsan.

Dikatakannya, tidak kurang dari 25 ribu jamaah memenuhi masjid Baitul Faizin.Jamaah dari luar daerah telah hadir Jum’at malam, antara lain dari Probolinggo, Jember, Surabaya, Brebes dan bahkan jamaah dari Kalimantan Timur.

Puncak acara akan dilaksanakan pada hari Ahad (3/2) dengan acara Istighosah Kubro di lapangan Tegar Beriman Pemda Bogor, dengan dibuka oleh Menteri Agama RI dan Bupati Bogor, Rachmat Yasin. Menurut keterangan ketua panitia  acara ini menghabiskan anggaran 3 milyar rupiah.

Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun….

Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun….
planethijaubaureno@Segenap Keluarga Besar PAC IPNU - IPPNU Kecamatan Baureno  mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah ,  Bapak SUEB alumni ketua PAC IPNU Kecamatan Baureno

Alamat duka di Desa Kauman, Kecamatan Baureno,Kabupaten Bojonegoro

     Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, dan menempatkannya di tempat yang terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan, ketabahan dan kesabaran.  Amin.

BAURENO

New Page 1

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN REKAN DI BLOG RESMI PAC IPNU-IPPNU BAURENO BOJONEGORO,kirim berita,artikel di lakmud.2012@gmail.com/uddinyajma@yahoo.co.id