New Page 1
Senin, 25 Februari 2013
Sabtu, 23 Februari 2013
Jangan Biarkan Masjid Nahdliyin Dicuri!
planethijaubaureno/NU Online Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Masudi mengatakan mencuri masjid adalah jahat, membiarkan masjid dicuri adalah bodoh.Dalam
kaidah ushul fiqh ada La dlarar wa la dlirar. Jangan berbuat jahat
kepada orang, dan membiarkan orang lain berbuat jahat kepada kita. “Nahdliyin
silakan pilih, menjadi penjahat atau bodoh?” tanyanya kepada 200
peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Pengurus Cabang Lembaga Ta’mir
Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Situbondo, bertempat di aula
PCNU, Sabtu, (23/2).
Menurut kiai kelahiran Purwokerto 1953 tersebut, dua-duanya bukan pilihan. Nahdliyin harus mempertahankan masjid. Karena di masjidlah umat berada, dan di masjidlah yang NU dan bukan NU itu kelihatan.
“Kalau subuh pakai qunut. Habis shalat wiridan, malam jumat ada tahlilan, tambah-tambah NU-nya. Pembukti masyarakat NU itu di masjid-masjid,” tambahnya.
Ia juga mengatakan hubungan masjid dan pesantren. Pesantren adalah mata air, sedangkan masjid adalah petak-petak sawah yang akan diairi dari mata air itu.
Menurut kiai kelahiran Purwokerto 1953 tersebut, dua-duanya bukan pilihan. Nahdliyin harus mempertahankan masjid. Karena di masjidlah umat berada, dan di masjidlah yang NU dan bukan NU itu kelihatan.
“Kalau subuh pakai qunut. Habis shalat wiridan, malam jumat ada tahlilan, tambah-tambah NU-nya. Pembukti masyarakat NU itu di masjid-masjid,” tambahnya.
Ia juga mengatakan hubungan masjid dan pesantren. Pesantren adalah mata air, sedangkan masjid adalah petak-petak sawah yang akan diairi dari mata air itu.
Jumat, 15 Februari 2013
Susunan Panitia Konferensi IPNU XVI -I PPNU XIV
Pelindung : Yajma'uddin Ketua PAC IPNU
Baureno
: Siti Khomariyah Ketua PAC IPPNU Baureno
STERRING
COMITTE (SC)
Ketua : Maskun
Sekretaris : Rahmat Mu’alim
Anggota : Faizin Eban
Abdurrohman
Al-Gufron
Salamun
Alqosam
Sochib Murtadho
Rofi’ah
ORGANIZING
COMITTE (OC)
Ketua : Mudhofar Ahmad
Sekretaris : Ahmad Zaenudin Zuhri
Wakil Sekertaris : Imam Romadhon
Bendahara : Siti Nur Hayati
Wakil Bendahara : Rofika Hevi Family
Seksi Upacara
- Moch. Teguh C. P (Kordinator)
- Abdul Kholik
- M. Rizal Adinata
- Bahrudin
- Zahrotus Sa’adah
- Umi Ma’rifah
- Mar’atus Sholihah
Seksi Kesekretariatan
- M. Chusnul Fuad
- Ugik S
- Arofatu Devita (kordinator)
- Faidhotur Rohmah
- Khoiris Sa’adah
Seksi Perlengkapan
- Asyimuni (Kordinator)
- Misbah
- Agung Badrus Shofa
- Mursyid
- Dana
- Novi
- Khoiris Hidayah
Seksi Konsumsi
- Karjono
- Diana (Kordinator)
- Hilda Fatimah Fakhria
- Nurul Aini
- Farida N. Habibah
- Nindy
Pub. Dek. Dok
a.
Nasieh
- Affan As’ari
c.
Hida
d.
Elsa Ainun Amalia
e.
Siti Mahmudah
f.
Dwi Putri Febriani
Pra Acara
- Sobirin Abbas (Kordinator Ziarah)
- A. Rokim
- Ani Muyasaroh
- Heni
- Fahmil
- Ifadatul Niawati
- Istiyadatur Riza
- Arinal Mafaya
- Mrifatul Ulla
- Waras Sulaiman
- Irwanto
- Lailatul Izzati
- Diah Ayu Fatmala
- Fadhila Rahmawati
- Lutfi
- Sikha
- Arif Rohman
- Adbul Muhsinin
- Saiful Dian Ismail
- Hayatul Umami
- Eva Lusiana
Masyarakat Maroko Tertarik Maulid Diba'i ala Indonesia
Mahasiswa STAINU angkatan kedua program kelas internasional satu tahun di Universitas Ibnu Tufail Kenitra Maroko, Kamis malam (14/2), mengadakan kegiatan rutin malam Jum’at, pembacaan maulid diba’i di kediaman salah satu penduduk setempat.
Pembacaan maulid dibai’ yang berkolaborasi dengan mahasiswa Indonesia reguler universitas Ibn Tofail tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar di rumah penduduk Maroko. Sebelumnya kegiatan tersebut rutin diadakan di rumah tempat mereka tinggal. Kegiatan yang diiringi musik khas Indonesia, rebana, ini ternyata mendapat apresiasi yang sangat baik di mata penduduk sekitar. Bahkan mereka berharap kegiatan seperti itu bisa diadakan setiap bulan.
“Kami sangat berterima kasih dan gembira sekali dengan kegiatan shalawatan seperti ini. Kami sering mendengar kalian melantunkan “amdah nabawiyah” (shalawat puji-pujian) di suatu malam. Dari itu kami tertarik menggelar hal semacam itu disini, kediaman kami,” papar salah satu tuan rumah dengan lahjah (dialek) setempat yang diterjemahkan Ali Syahbana, selaku mahasiswa tetap Ibnu Tufail yang juga penghubung dalam terlaksananya kegiatan tersebut.
Selain membacakan maulid diba’i, dilantunkan juga beberapa shalawat khas Indonesia sebagai ajang untuk memperkenalkan tradisi dan budaya negeri tercinta. Setelah itu ditutup dengan pembacaan surat Al-Mulk secara bersama-sama yang merupakan ciri khas penduduk maroko saat mengadakan sebuah perkumpulan.
Setalah kegiatan selesai mahasiswa Indonesia di hidangkan berbagai makanan khas Maroko mulai dari teh manis khas Maroko, kue-kue halawiyyat, hidangan pembuka sya’riyah wa suffah (makanan khas Maroko yang berbahan dasar bihun dengan rasa sedikit manis), buah zaitun, dajaj muhammar atau ayam panggang yang diberi bumbu khas Maroko serta hidangan penutup buah-buahan.
Senin, 11 Februari 2013
Waspadai Gaya Wahabi
Waspadai Gaya Dakwah Wahabi
Banyak cara dilakukan aliran Wahabi saat memperkenalkan diri. Agar ajakannya bisa mengena kepada warga, tidak jarang mereka mengubah format dan nama agar tidak mudah dikenali.
Hal ini disampaikan oleh Ustadz Idrus Romli ketika menjadi pembicara pada acara Daurah Kader Aswaja di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto, Jawa Timur Ahad (10/2). Kegiatan ini atas prakarsa Aswaja Center PCNU Kabupaten Mojokerto dan berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad (9-10/2).
Idrus menandaskan bahwa untuk efektifitas dakwah yang dilakukan Wahabi yakni dengan mengubah format bahkan namanya sendiri. Dengan perubahan ini diharapkan akan banyak pihak yang akhirnya tertarik dan melupakan sama sekali kata “wahabi” yang di tanah air terlanjur dimusuhi.
“Yang mudah dideteksi adalah mereka gemar melakukan dikotomi terhadap kalangan yang tidak sepaham,” katanya. Di antaranya mengatakan diri mereka sebagai al-muslimun, sedangkan kalangan yang tidak setuju dengan pendapat dan gerakan mereka disebut al-kafirun. “Demikian juga menyebut orang lain dengan al-musyrikun, sedangkan mereka mengklaim dirinya sebagai al-muwahhidun,” lanjutnya.
Aktifis PW Aswaja Center NU Jawa Timur ini juga mengingatkan bahwa sekarang kelompok Wahabi menamakan dirinya dengan Salafi untuk melawan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. “Mereka hanya mengubah nama, sedangkan isi, gerakan yang dibawa dan diajarkan sama saja dengan Wahabi jaman dulu,” sergahnya.
“Metamorfosis ini hendaknya dipahami secara baik oleh seluruh warga NU, khususnya mereka yang terlibat aktif di kepengurusan di berbagai tingkatan,” katanya mengingatkan.
Jumat, 01 Februari 2013
Bukti Kecintaan Terhadap NU,Abiskan Kocek Milyaran
planethijaubaureno@
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bogor menggelar acara peringatan hari lagir (Harlah) ke-87 NU yang dirangkai dengan peringatan Maulid serta at-Tijani ke-220. Rangkaian acara dimulai sejak Jum’at (1/2) dan puncaknya akan diselenggarakan Ahad (3/1) yang dihadiri sekitar 20 ribu jamaah.
"Acara telah dimulai Jum'at , 1 Pebruari 2013 diwali dengan pembacaan dzikir ‘la ila ha illallah’ sebanyak 10.000 kali dan jumlah jamaah yang baru hadir hari ini menurut registrasi yang telah diterima panitia sebanyak 20 ribu orang," jelas ketua panitia, KH Romdon yang juga sebagai ketua PCNU Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para ulama dari lima negara yaitu Maroko, Al-Jazair, Mesir, Amerika dan Arab Saudi.
“Tempat mereka menginap kami rahasiakan, sedangkan para Muqoddam yang sudah hadir sebanyak 96 orang, mereka menginap di hotel Orri Citeureup, sedangkan para Ikhwan dan jama'ah kami menyiapkan Masjid, pesantren dan majelis Taklim sekitar lokasi yang berjumlah 241 tempat kami siapkan," imbuh Romdon.
Sementara itu sekretaris PCNU kabupaten bogor, Akhsan ustadhi mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan besar ini, tenaga medis PCNU kabupaten Bogor telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Bogor, Badan Sosial Lintas Agama, dan Ikatan Dokter Indonesia.
"Kami telah menyediakan 6 Dokter ,15 Tenaga Medis dan 3 ambulan, sedangkan menyoal keamanan kami telah berkoordinasi dengan kepolisian, polisi Pamong Praja, Garda Ulama dan Banser, total 1000 personil telah dikerahkan. Sedangkan untuk Konsumsi panitia kerjasama dengan batalyon perbekalan TNI di cibinong, mereka yang akan menyediakan dan memasak untuk 30.000 jamaah selama 3 hari," jelas akhsan.
Dikatakannya, tidak kurang dari 25 ribu jamaah memenuhi masjid Baitul Faizin.Jamaah dari luar daerah telah hadir Jum’at malam, antara lain dari Probolinggo, Jember, Surabaya, Brebes dan bahkan jamaah dari Kalimantan Timur.
Puncak acara akan dilaksanakan pada hari Ahad (3/2) dengan acara Istighosah Kubro di lapangan Tegar Beriman Pemda Bogor, dengan dibuka oleh Menteri Agama RI dan Bupati Bogor, Rachmat Yasin. Menurut keterangan ketua panitia acara ini menghabiskan anggaran 3 milyar rupiah.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bogor menggelar acara peringatan hari lagir (Harlah) ke-87 NU yang dirangkai dengan peringatan Maulid serta at-Tijani ke-220. Rangkaian acara dimulai sejak Jum’at (1/2) dan puncaknya akan diselenggarakan Ahad (3/1) yang dihadiri sekitar 20 ribu jamaah.
"Acara telah dimulai Jum'at , 1 Pebruari 2013 diwali dengan pembacaan dzikir ‘la ila ha illallah’ sebanyak 10.000 kali dan jumlah jamaah yang baru hadir hari ini menurut registrasi yang telah diterima panitia sebanyak 20 ribu orang," jelas ketua panitia, KH Romdon yang juga sebagai ketua PCNU Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para ulama dari lima negara yaitu Maroko, Al-Jazair, Mesir, Amerika dan Arab Saudi.
“Tempat mereka menginap kami rahasiakan, sedangkan para Muqoddam yang sudah hadir sebanyak 96 orang, mereka menginap di hotel Orri Citeureup, sedangkan para Ikhwan dan jama'ah kami menyiapkan Masjid, pesantren dan majelis Taklim sekitar lokasi yang berjumlah 241 tempat kami siapkan," imbuh Romdon.
Sementara itu sekretaris PCNU kabupaten bogor, Akhsan ustadhi mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan besar ini, tenaga medis PCNU kabupaten Bogor telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Bogor, Badan Sosial Lintas Agama, dan Ikatan Dokter Indonesia.
"Kami telah menyediakan 6 Dokter ,15 Tenaga Medis dan 3 ambulan, sedangkan menyoal keamanan kami telah berkoordinasi dengan kepolisian, polisi Pamong Praja, Garda Ulama dan Banser, total 1000 personil telah dikerahkan. Sedangkan untuk Konsumsi panitia kerjasama dengan batalyon perbekalan TNI di cibinong, mereka yang akan menyediakan dan memasak untuk 30.000 jamaah selama 3 hari," jelas akhsan.
Dikatakannya, tidak kurang dari 25 ribu jamaah memenuhi masjid Baitul Faizin.Jamaah dari luar daerah telah hadir Jum’at malam, antara lain dari Probolinggo, Jember, Surabaya, Brebes dan bahkan jamaah dari Kalimantan Timur.
Puncak acara akan dilaksanakan pada hari Ahad (3/2) dengan acara Istighosah Kubro di lapangan Tegar Beriman Pemda Bogor, dengan dibuka oleh Menteri Agama RI dan Bupati Bogor, Rachmat Yasin. Menurut keterangan ketua panitia acara ini menghabiskan anggaran 3 milyar rupiah.
Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun….
Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun….
planethijaubaureno@Segenap Keluarga Besar PAC IPNU - IPPNU Kecamatan Baureno mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke
Rahmatullah , Bapak SUEB alumni ketua PAC IPNU Kecamatan Baureno
Alamat duka di Desa Kauman, Kecamatan Baureno,Kabupaten Bojonegoro
Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, dan menempatkannya di
tempat yang terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan
diberikan keikhlasan, ketabahan dan kesabaran. Amin.
Senin, 28 Januari 2013
Nahdliyin Bebas Memilih
planethijaubaureno@
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kembali menegaskan sikap netral NU terhadap partai politik atau kandidat pemimpin daerah manapun. Sebagai anggota organisasi sosial-keagamaan, setiap warga NU berhak menentukan pilihannya sendiri.
usai menerima kunjungan Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (28/1) malam.
Tanpa menyebutkan dukungan secara khusus, Kang Said mengaku mendoakan Aher dalam usaha meraih cita-citanya menjadi gubernur lagi. ”Dengan tetap membebaskan warga NU untuk memilih. Karena NU bukan organisasi politik,” tegasnya.
Aher menjelaskan, pertemuannya dengan Ketua Umum PBNU hanyalah silaturahim biasa. Selama pembicaraan tertutup, keduanya banyak membicarakan masalah-masalah keumatan.
Calon gubernur petahana ini juga mengakui, mayoritas penduduk Jawa Barat adalah warga NU. Menurut dia, sebagaimana daerah-daerah lain, provinsi ini masih menyimpan berbagai persoalan, seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,42129-lang,id-c,nasional-t,NU+Bukan+Organisasi+Politik++Nahdliyin+Bebas+Memilih-.phpx
Minggu, 27 Januari 2013
ralat
ralat
untuk kajian aswaja rutinan dimulai tanggal 8 februari 2013,bertempat dikantor mwc NU Baureno pukul 13.00 - 15.00 dibuka untuk umum yang berkenan mengikuti silahkan langsung gabung .
kapan lagi tambah ilmu ,wawasan lebih dekat dengan duriah rosul
untuk kajian aswaja rutinan dimulai tanggal 8 februari 2013,bertempat dikantor mwc NU Baureno pukul 13.00 - 15.00 dibuka untuk umum yang berkenan mengikuti silahkan langsung gabung .
kapan lagi tambah ilmu ,wawasan lebih dekat dengan duriah rosul
Sabtu, 26 Januari 2013
Wahabi Gunakan Istilah Salafi untuk Mengelabuhi
planethijaubaureno@jombang.Kalangan
penganut ajaran gerakan Wahabi di Indonesia dan di dunia lebih senang
menyebut dirinya sebagai penganut ajaran gerakan Salafi. Padahal dua
istilah ini sangat berbeda satu dengan yang lain.
Gerakan Wahabi dinisbatkan kepada ajaran Syech Muhammad Bin Abdul Wahab, sedangkan ajaran Salafi merujuk kepada ajaran yang dikembangkan Imam Ahmad Bin Hambal, salah satu Imam Madzhab yang diikuti oleh pengikut ajaran Ahlissunnah Wal Jamaah. Pengikut ajaran yang terakhir ini sering disebut sebagai Salafiyun.
Penggunaan sebutan Salafi yang digunakan oleh pengikut Wahabi, bukanlah sesuatu yang tidak disengaja. Tetapi digunakan untuk mengelabuhi, agar seolah-olah mereka menjadi bagian dari ajaran Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) sehingga mereka bisa masuk dengan mudah ke dalam kantong-kantong pengikut ajaran Aswaja yang menjadi mayoritas di dunia, khususnya di Indonesia.
Demikian salah satu materi yang disampaikan oleh KH Wazir Ali, Lc, Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang dan salah satu Pengasuh PP Mamba’ul Maarif Denanyar Jombang, dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ (malam konsolidasi) PCNU Jombang, Jumat (25/1) di Masjid Jogoroto Jombang.
Kegiatan yang dilakukan secara reguler bergiliran tempat tersebut bekerjasama dengan MWC-MWC se Eks-Kawedanan Mojoagung, yang terdiri dari kecamatan Mojoagung, Peterongan, Sumobito, Kesamben dan Jogoroto.
Hadir pada malam itu sekitar 250 orang, baik dari pengurus MWC, Ranting-ranting dan Banom NU (Muslimat NU, Ansor NU, Fatayat NU, IPNU-IPPNU). Disamping itu juga hadir Ketua PCNU Jombang, KH Isrofil Amar, dan jajaran Muspika Kecamatan Jogoroto.
Dalam kegiatan tersebut, sebagaimana yang tersusun dalam modul lailatul ijtimak PCNU Jombang, Kiyai Wazir secara keseluruhan menyampaikan tentang definisi Aswaja; 3 pilar-pilar ajaran Aswaja yang terdiri dari Iman, Islam dan Ihsan; 3 pilar keilmuan Aswaja yang terdiri dari akidah, syariah dan tasawuf/thoriqoh; karakteristik ajaran Aswaja yang tawasuth (tengah, tidak ekstrim), I’tidal (adil), tasamuh (toleran) dan tawazun (seimbang, antara akal dan nash, antara dunia dan akhirat, antara pikiran dan gerakan).
Di akhir presentasinya, Kiai Wazir juga menyampaikan tentang organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berpaham Ahlussunnah wal Jamaah dan yang berpaham Wahabi.
“Banyak Ormas di Indonesia yang menggunakan organisasinya untuk menyebarkan ajaran Wahabi di Indonesia, misalnya MTA dan MMI. Bahkan banyak yayasan didirikan untuk menyebarkan ajaran Wahabi. Di Jember ada, di Bangil ada juga di Surabaya”, kata kiai Wazir.
Gerakan Wahabi dinisbatkan kepada ajaran Syech Muhammad Bin Abdul Wahab, sedangkan ajaran Salafi merujuk kepada ajaran yang dikembangkan Imam Ahmad Bin Hambal, salah satu Imam Madzhab yang diikuti oleh pengikut ajaran Ahlissunnah Wal Jamaah. Pengikut ajaran yang terakhir ini sering disebut sebagai Salafiyun.
Penggunaan sebutan Salafi yang digunakan oleh pengikut Wahabi, bukanlah sesuatu yang tidak disengaja. Tetapi digunakan untuk mengelabuhi, agar seolah-olah mereka menjadi bagian dari ajaran Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) sehingga mereka bisa masuk dengan mudah ke dalam kantong-kantong pengikut ajaran Aswaja yang menjadi mayoritas di dunia, khususnya di Indonesia.
Demikian salah satu materi yang disampaikan oleh KH Wazir Ali, Lc, Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang dan salah satu Pengasuh PP Mamba’ul Maarif Denanyar Jombang, dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ (malam konsolidasi) PCNU Jombang, Jumat (25/1) di Masjid Jogoroto Jombang.
Kegiatan yang dilakukan secara reguler bergiliran tempat tersebut bekerjasama dengan MWC-MWC se Eks-Kawedanan Mojoagung, yang terdiri dari kecamatan Mojoagung, Peterongan, Sumobito, Kesamben dan Jogoroto.
Hadir pada malam itu sekitar 250 orang, baik dari pengurus MWC, Ranting-ranting dan Banom NU (Muslimat NU, Ansor NU, Fatayat NU, IPNU-IPPNU). Disamping itu juga hadir Ketua PCNU Jombang, KH Isrofil Amar, dan jajaran Muspika Kecamatan Jogoroto.
Dalam kegiatan tersebut, sebagaimana yang tersusun dalam modul lailatul ijtimak PCNU Jombang, Kiyai Wazir secara keseluruhan menyampaikan tentang definisi Aswaja; 3 pilar-pilar ajaran Aswaja yang terdiri dari Iman, Islam dan Ihsan; 3 pilar keilmuan Aswaja yang terdiri dari akidah, syariah dan tasawuf/thoriqoh; karakteristik ajaran Aswaja yang tawasuth (tengah, tidak ekstrim), I’tidal (adil), tasamuh (toleran) dan tawazun (seimbang, antara akal dan nash, antara dunia dan akhirat, antara pikiran dan gerakan).
Di akhir presentasinya, Kiai Wazir juga menyampaikan tentang organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berpaham Ahlussunnah wal Jamaah dan yang berpaham Wahabi.
“Banyak Ormas di Indonesia yang menggunakan organisasinya untuk menyebarkan ajaran Wahabi di Indonesia, misalnya MTA dan MMI. Bahkan banyak yayasan didirikan untuk menyebarkan ajaran Wahabi. Di Jember ada, di Bangil ada juga di Surabaya”, kata kiai Wazir.
Senin, 21 Januari 2013
Minggu, 20 Januari 2013
Makanan Ini Bisa Tingkatkan Kekebalan di Musim Hujan
Wortel salah satu sayur yang bisa meningkatkan imunitas tubuh.
Tak jarang di saat musim penghujan ini, kekebalan tubuh justru mengalami penurunan. Ini artinya tubuh Anda memerlukan makanan super untuk menjaga imunitas.
Beberapa jenis makanan yang kaya protein, biji-bijian, dan makanan rendah lemak dibutuhkan. Termasuk juga, istirahat yang cukup, serta berolahraga secara teratur dapat mempertahankan sistem kekebalan tubuh.
Anda pun perlu tahu, beberapa makanan yang bisa menunjang kekebalan tubuh seperti dikutip Times of India:
Wortel
Sayuran berwarna oranye ini memiliki kandungan betakaroten yang baik untuk tubuh. Vitamin A yang terkandung dalam wortel juga membantu melawan hawa dingin serta mampu menangkal virus penyebab flu.
Variasi Teh
Seperti diungkap dalam Times of India, kandungan antioksidan pada teh hijau dan teh chamomile memang mampu melawan radikal bebas. Akan tetapi variasi teh ini juga memiliki sifat antivirus dan antibakteri yang kuat, sehingga membantu melawan serangan flu. Untuk menguatkan kekebalan tubuh Anda, konsumsi teh, dua hingga lima kali dalam sehari.
Jamur
Jamur dipercaya dapat memberikan kekuatan pada kekebalan tubuh. Tak hanya itu, jamur juda melindungi sistem tubuh dari virus dan serangan penyakit selama musim penghujan. Oleh karena itu, konsumsi jamur putih untuk meningkatkan produksi sel pembunuh virus.
Bawang Putih
Bumbu masak ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Selain berguna untuk menyuburkan rambut, bawang putih juga mampu mengatasi berbagai macam penyakit, seperti demam. Pengobatan dengan bawang putih dipercaya memiliki kemampuan untuk meningkatkan kadar enzim yang membantu detoksifikasi hati, serta memberikan kekebalan.
Madu
Senyawa dalam madu dikenal menjadi bahan sederhana dan paling aman untuk mengatasi penyakit flu dan demam selama musim hujan. Sifat antibakteri tentunya melawan bakteri dan virus. Untuk itu, sebaiknya setiap malam sebelum tidur konsumsilah madu. Misal, dengan cara mencampur secangkir susu hangat dengan madu
Yang Mengatakan Maulid Bid'ah Perlu Belajar Agama Lagi
KH SAID AQIL SIROJ:
Yang Mengatakan Maulid Bid'ah Perlu Belajar Agama Lagi
Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj
mengatakan, kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dikenal dengan istilah
Maulid Nabi merupakan peristiwa besar yang perlu dikenang dan
diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia.
Ia menyampaikan taushiyahnya di hadapan habib, tokoh masyarakat Betawi dan ratusan jamaah yang menghadiri peringatan Maulid Nabi di Masjid Jami’ Al-Ilyas, Kampung Pulo Nangka Barat, Jakarta Timur, Ahad (20/1) malam. Masjid ini merupakan bagian dari Pondok Pesantren Al-Kenaniyah yang saat ini dipimpin oleh KH Hambali Ilyas.
Menurut Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, Nabi Muhammad dilahirkan di tengah dunia yang jahiliyah. Di sebelah barat ada kerajaan Romawi, dan di sebelah timur ada kerajaan Persia. Mereka bisa dikatakan maju dalam hal pengetahuan tapi jahiliyah atau bodoh dalam hal akhlak.
Ia menyampaikan taushiyahnya di hadapan habib, tokoh masyarakat Betawi dan ratusan jamaah yang menghadiri peringatan Maulid Nabi di Masjid Jami’ Al-Ilyas, Kampung Pulo Nangka Barat, Jakarta Timur, Ahad (20/1) malam. Masjid ini merupakan bagian dari Pondok Pesantren Al-Kenaniyah yang saat ini dipimpin oleh KH Hambali Ilyas.
Menurut Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, Nabi Muhammad dilahirkan di tengah dunia yang jahiliyah. Di sebelah barat ada kerajaan Romawi, dan di sebelah timur ada kerajaan Persia. Mereka bisa dikatakan maju dalam hal pengetahuan tapi jahiliyah atau bodoh dalam hal akhlak.
“Romawi memperlakukan
budak lebih hina dari binatang. Para budak diadu sebagai gladiator.
Ketika ada yang mati mereka bersorak gembira. Sementara orang Persia
memperlakukan perempuan sangat rendah. Kalau ada anak perempuan lahir
langsung dibunuh. Anak bisa mengambil ibunya sendiri untuk dinikahi jika
ayahnya mati,” kata Kang Said.
Peringatan atas anugerah kelahiran Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan dengan membaca shalawat sebanyak-banyaknya sembari mengingat kembali dan mencontoh berbagai teladan beliau, terutama akhlak yang mulia.
Menurut Kang Said, peringatan Maulid Nabi merupakan sunnah taqririyah. Disampaikannya, ada tiga macam sunnah atau hadits nabi. Pertama berupa perkataan nabi (qouliyah). Kedua berupa perbuatan nabi (fi’liyah). Sementara sunnah taqririyah adalah perbuatan sahabat yang diketahui oleh nabi dan dibenarkan oleh beliau.
“Ada orang memuji-muji nabi dengan syair, mengagungkan nabi, dan beliau tidak melarang. Beliau malah menghadiahkan selimut tidurnya kepada orang tersebut; yakni selimut bergaris yang disebut sebagai burdah,” kata Kang Said sembari bercerita panjang lebar tentang Abu Said Al-Busiri dan shalawat Burdahnya.
Kang Said yang dikenal sangat kuat hapalannya itu sempat memukau hadirin saat melantunkan berbagai macam shalawat berikut nama pengarang dan tahun kelahiran dan wafatnya, serta merunut silsilah Nabi Muhammad SAW sampai kepada Nabi Adam AS tanpa membaca teks.
Menyikapi beberapa kalangan yang sinis dan mengatakan maulid nabi sebagai amalan bid’ah, Kang Said meminta jamaah untuk tidak usah menghiraukannya. Menurutnya, mereka yang suka mengatakan bid’ah itu biasanya belum belajar ilmu agama secara mendalam.
“Yang mengatakan Maulid Nabi itu bid’ah berarti dia masih perlu belajar agama lagi. Silakan datang ke NU atau belajar lagi di pesantren,” kata kang Said.
Peringatan atas anugerah kelahiran Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan dengan membaca shalawat sebanyak-banyaknya sembari mengingat kembali dan mencontoh berbagai teladan beliau, terutama akhlak yang mulia.
Menurut Kang Said, peringatan Maulid Nabi merupakan sunnah taqririyah. Disampaikannya, ada tiga macam sunnah atau hadits nabi. Pertama berupa perkataan nabi (qouliyah). Kedua berupa perbuatan nabi (fi’liyah). Sementara sunnah taqririyah adalah perbuatan sahabat yang diketahui oleh nabi dan dibenarkan oleh beliau.
“Ada orang memuji-muji nabi dengan syair, mengagungkan nabi, dan beliau tidak melarang. Beliau malah menghadiahkan selimut tidurnya kepada orang tersebut; yakni selimut bergaris yang disebut sebagai burdah,” kata Kang Said sembari bercerita panjang lebar tentang Abu Said Al-Busiri dan shalawat Burdahnya.
Kang Said yang dikenal sangat kuat hapalannya itu sempat memukau hadirin saat melantunkan berbagai macam shalawat berikut nama pengarang dan tahun kelahiran dan wafatnya, serta merunut silsilah Nabi Muhammad SAW sampai kepada Nabi Adam AS tanpa membaca teks.
Menyikapi beberapa kalangan yang sinis dan mengatakan maulid nabi sebagai amalan bid’ah, Kang Said meminta jamaah untuk tidak usah menghiraukannya. Menurutnya, mereka yang suka mengatakan bid’ah itu biasanya belum belajar ilmu agama secara mendalam.
“Yang mengatakan Maulid Nabi itu bid’ah berarti dia masih perlu belajar agama lagi. Silakan datang ke NU atau belajar lagi di pesantren,” kata kang Said.
Sabtu, 19 Januari 2013
Tiga Jenis Jenggot
Di sela kerumunan jamaah, samar-samar terlihat kiai NU berjenggot menatapnya serius. Khusyuk menyimak. Tapi sorot matanya ganjil.
Kiai Masdar akhirnya sadar, pernyataannya soal ”jenggot” masih butuh syarah. Segera ia menyusuli ceramahnya, ”Jenggot itu tsalatsatu anwa’in (jenggot terdiri dari tiga jenis).”
”Pertama, jenggot biologis. Jenggotnya orang-orang yang memang dari sono-nya ditakdirkan berjenggot,” katanya.
”Kedua, jenggot ideologis. Itu jenggot paksaan. Karena keyakinan, meski cuma tiga helai juga dipaksa tumbuh. Terus terakhir, jenggot gabungan idiologis-biologis,” tambah Kiai Masdar.
”Nah, jenggot yang saya maksud tadi itu jenggot kedua dan ketiga ini. Kalau jenggotnya NU itu sih biologis. Jadi nggak termasuk!” ujar Kiai Masdar yang tidak berjenggot ini sembari tersenyum.
Jumat, 18 Januari 2013
IPNU-IPPNU KECAMATAN BAURENO PERINGATI MAULID DENGAN PARA HABAIB
|
PHJ Baureno@ PAC Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) kecamatan
Baureno menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di kantor MWC NU
Baureno,tepatnya Jalan raya masjid Agung
Baiturrohman Baureno, Jum’at (18/1/2013).
Acara yang berlangsung sangat sederhana ini
mulai pukul 13.30 itu dihadiri oleh segenap pengurus PAC,Pimpinan Ranting,dan
komisariat se kecamatan Baureno dan juga alumni alumni IPNU IPPNU Baureno, serta
undangan lainnya.
Dalam
acara ini hadir para habaib dan ustad,diantaranya Habib Fauzi Muhsin Al-Jufri
dari Tuban juga alumni ketua PAC IPNU Baureno,Habib Muhammad As-Segaf dan Ustad
Sholeh dari Jakarta.dalam ceramahnya menyampaikan salah satu pokok keberhasilan
dalam mengembangkan islam ada tiga hal,1.Ittiba’(ikut-ikutan dulu) 2.ilmu
3.mengamalkan ilmunya.yajma
Rabu, 16 Januari 2013
UNDANGAN
PIMPINAN ANAK CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL
ULAMA
IKATAN
PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
BAURENO BOJONEGORO
Sekretariat : Graha MWC NU Baureno
www.planethijaubaureno.blogspot.com Hp:0857 5545 9655
Nomor : 063 /PAC/SB/XV-XIII/7354-7455/I/13
Sifat : Penting
Hal : UNDANGAN
Kepada Yth.
Ketua Pimpinan Ranting/komisariat
IPNU/IPPNU SE Baureno
Di –
Tempat
Assalaamu’alaikum
War.Wab.
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Salam silaturrohim selalu kami haturkan semoga Rekan-ita tetap
dalam lindungan Allah SWT dan dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Dengan ini kami
mengharapkan kehadiran Rekan-ita pada:
Hari,Tanggal : Jumat
18 Januari 2013
Waktu : 12.
30 ba’da Jum’atan
Tempat : Kantor
MWC NU Baureno
Acara : 1.
Peringatan Maulid Nabi
2. Persiapan Kajian Ilmiyah Aswaja
bersama Habib FAUZI MUHSIN AL-JUFRI TUBAN
bersama Habib FAUZI MUHSIN AL-JUFRI TUBAN
Keterangan : Wajib
hadir minimal (2 IPNU 2 IPPNU)
Demikian
undangan ini disampaikan. Atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima
kasih.
Wallaahul muwafiq illaa
aqwamatthoriq
Wassalaamu’alaikum War.Wab.
Baureno
|
3 Robiul
awal 1434H
|
16 Januarai 2011
M
|
Pimpinan Anak
Cabang
IPNU IPPNU Baureno
YAJMA’UDDIN
Ketua IPNU
|
SITI
KOMARIYAH
Ketua IPPNU
|
Langganan:
Postingan (Atom)
BAURENO
New Page 1